
Atletico Madrid masih merasakan sakit hati setelah disingkirkan Real Madrid dari Liga Champions. Presiden Atletico kembali menyorot kontroversi penalti Julian Alvarez.
Atletico tersingkir dari Liga Champions 2024-2025 setelah kalah 4-2 dalam adu penalti melawan Real Madrid pada laga leg kedua 16 besar, Rabu (12/3/2025).
Babak adu penalti itu diliputi kontroversi. Eksekusi penendang kedua Atletico, Julian Alvarez, dinyatakan tidak sah oleh VAR karena dugaan terjadi sentuhan ganda pada bola.
Padahal, bola sepakan Julian Alvarez, bisa bersarang ke gawang kiper Real Madrid, Thibaut Courtois.
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, masih merasa marah tentang insiden tersebut bahkan setelah tiga hari berlalu.
Hal yang sama juga dirasakan oleh presiden Atleti, Enrique Cerezo, yang meluapkan kemarahannya terhadap VAR.
“Hingga malam Rabu, kami siap untuk tiga kompetisi: Liga Champions, Copa del Rey, dan La Liga,” ucap Enrique Cerezo dilansir Football Espana dari Diario As.
“Namun, pada hari itu, insiden dengan perangkat, sistem, atau alat menakutkan yang sangat buruk, yang tidak lebih dari sekadar merugikan tim, dan itu disebut VAR, telah menghancurkan salah satu harapan terbesar kami, yaitu melanjutkan langkah di Liga Champions.”
Sang Presiden Atletico kemudian melanjutkan bahwa sudah lama dirinya menunjukkan ketidaksukaan terhadap VAR alias Video Assistant Referee di dunia sepak bola.
“Saya tidak menyukai VAR, tetapi bukan berarti saya baru mengatakannya sekarang, saya selalu mengatakannya.”
“Saya tidak mengkritik VAR karena kesalahan yang terjadi baru-baru ini. Karena itu bukan kesalahan wasit, itu adalah kesalahan VAR, yang saya tidak tahu di mana mereka melihat bola menyentuh kaki yang sama dua kali pada kaki seorang pemain.”
“VAR adalah alat yang penuh kontroversi, tidak dapat diandalkan, dan yang terpenting, kita semua awalnya percaya bahwa itu diperkenalkan untuk membuat sepak bola lebih adil.”
“Namun, saya justru berpikir bahwa itu telah membuatnya menjadi lebih tidak adil,” ucap Enrique Cerezo.